Bahtera Ilmu

Dulu sempit 
Sekarang luas

       Ihsan atau yang mempunyai nama lengkap Muhammad Mu'tamid Ihsanillah semenjak lulus dari Pondok pesantren Amtsilati di Bangsri,Jepara tahun 2016 dengan jenjang lanjutan MA Amtsilati
      Setelah itu saya memulai dengan mencoba untuk mengenal lingkungan baru dengan melanjutkan study di berbagai insitut atau privat yang bisa untuk menambah wawasan keilmuan Al-quran atau ilmu umum lainya.
      Setelah beberapa bulan semenjak keluar dari pondok pesantren saya mulai mengambil beasiswa Monash Institute di Kota Semarang yang jaraknya dekat dengan kampus UIN walisongo,kemudian saya mengikuti prosedur tes yang telah disiapkan seperti tes baca kitab kuning,hafalan Al-quran dan percakapan bahasa arab/inggris.memang saya sangat tertarik dengan asrama seperti itu karena menggunakan basis Al-quran dan tafsir.
      Suatu kebimbangan saat saya memuali belajar di Monash Institute,setelah beberapa hari bertinggal disana,ada amalan amalan yang berbeda dengan kebiasaan saya waktu di pondok pesantren salaf sebelumnya,mungkin karena saya tidak terlalu fanatik dengan keadaan akhirnya sedidikit demi sedikit saya ingin mengetahuinya,dengan membaca dan bertanya kepada teman senior yang mungkin berlatar belakang pondok pesantren kemudian sudah terbiasa dengan keadaan yang berbeda,akhirnya saya mulai faham dengan semua itu,ternyata pemahaman saya tentang  islam di Indonesia saja masih dangkal apalagi tentang dunia islam yang lebih luas cangkupannya.
     Setelah beberapa bulan beberapa di Monash tersebut,saya mendapatkan hafalan berjumlah 10 juz beserta Muroja'ah walaupun saya pikir ini keterlaluan bagi saya,karena dengan umur yang sudah 18 tahun baru saja bisa menghafal Al-quran sedangkan banyak anak dibawah umur saya sudah pada khatam dengan baik.
     Tidak diduga ternyata saya disuruh abah untuk mengikuti tes PBNU untuk beasiswa kuliah di MAROKO yang bertempat di jl.Kramat raya Jakarta Pusat,kemudian saya minta ijin kepada seluruh penduduk Monash untuk pindah study ke luar negri tujuan Maroko.
    Memang sebelumnya saya telah ikut serta mengikuti tes dengan tujuan negara Mesir,dengan hasil diterima,akan tetapi semenjak itu saya dan orang tua masih belum punya biaya untuk pemberangkatan,
     Setelah tes di kantor PBNU di Jakarata,Alhamdulillah diterima dan bisa berangkat bulan depan beserta rombongan,kemudian pada tanggal 12 Oktober 2016 tiba di Negara Maghrib atau Maroko.
     Ternyata di luar negri memang banyak sekali perbedaan yang mungkin bisa dikatakan lebih tajam dibandingkan perbedaan di indonesia.
     kesimpulan yang saya ambil dari kejadiaan awal mulai sayan mengenal islam di pondok sampai sekarang di luar negri adalah:hikmah Allah S.W.T menjadikan beragam umat yang berbeda dan ajaran islam yang sangat luas sekali akan terasa menikmati perbedaan semua itu jika kita semua terus belajar tentang keislaman sehingga perbedaan akan mewarnai dalam kehidupan yang damai dan bersatu.


    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Eksakta di tangan umat islam

Penyebaran islam di Asia Tenggara